Rabu, 02 Mei 2012

KIAT MENJADI ISTRI IDAMAN SUAMI



Wahai wanita Mukminah !
Janganlah engkau takut dan cemberut karena marahnya suami..!! dan janganlah engkau menangis dan sedih karena kekesalanmu, kesalah fahaman dalam rumah tangga adalah biasa, dan marahnya suami bukanlah suatu bencana..!

Wahai wanita Mukminah !
Jadikanlah rumahmu sebagai pondok yang tenang dan tempat nan aman yang dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang, ketenangan dan kelembutan, kemesraan dan keceriaan, sehingga engkau bisa dengan tenang mendidik dan mengasuh anak-anakmu dan juga menyambut suamimu dengan tebaran senyum dan hamparan cinta.

Dan, disini akan saya salinkan secara ringkas untaian wasiat yang perlu engkau baca dan fahami, yaitu : "Sepuluh Wasiat Untuk Istri Yang Mendambakan Keluarga Bahagia Tanpa Problema", dari kitab Usroh Bila Masyakil (RumahTangga Tanpa Problema) oleh Syaikh Mazin Abdul Karim Al-Farih, Al-Haura, hal 46-82.


Wahai wanita Mukminah.!
Sepuluh wasiat ini aku persembahkan untukmu, yang dengannnya engkau membuat ridha Tuhanmu, engkau dapat membahagiakan suamimu dan engkau dapat menjaga tahtamu.

1. Takwa Kepada Allah dan Menjauhi Maksiat
     Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Apabila seorang wanita shalat lima waktu puasa sebulan menjaga kemaluan dan taat kepada suami mk dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dlm surga dari pintu mana saja yg engkau sukai.”
2. Berupaya Mengenal Dan Memahami Suami
    Hendaknya seorang istri berupaya memahami suaminya. Ia tahu apa yang disukai suami maka ia berusaha memenuhinya. Dan ia tahu apa yang dibenci suami maka ia berupaya untuk menjauhinya, dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam
bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah Ta'ala).

3.  Taat dan patuh pada suami dalam hal ma’ruf
Sesungguhnya Hak Suami Atas Istrinya Itu Besar.
      Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
وعن أبي هريرة رضي اللَّهُ عنه عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « لَوْ كُنْتُ آمِراً أحَداً أَنْ يسْجُدَ لأَحدٍ لأَمَرْتُ المرْأَة أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا » . رواه الترمذي حسن صحيح.
"Artinya : Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya"
وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « إِذَا دعَا الرَّجُلُ امْرأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فلَمْ تَأْتِهِ فَبَات غَضْبانَ عَلَيْهَا لَعَنتهَا الملائكَةُ حَتَّى تُصْبحَ» متفقٌ عليه .
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu dia tidak datang kepadanya, kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah, maka malaikat melaknatnya sampai pagi. Muttafaq 'alaih.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : tidak halal bagi seorang wanita untuk puasa (sunnah ) sedang suami berada padanya kecuali dengan izinnya, dan tidak boleh dia memberikan izin di rumahnya kecuali dengan seizin suaminya pula. Muttafaq 'alaihi.
4. Bersikap Qanaah (merasa cukup).
Kami menginginkan wanita muslimah ridla dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.

5. Cerdas  dalam mengatur urusan rumah,
seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makanan pada waktunya.

6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya,
khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat denganya.

7. Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.

8. Pandai Bersyukur  (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaanya.

9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya)
    Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya, serta paling tahu kekhususannya (yang paling pribadi dari diri suami). Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi.
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan-kesalahan.
       - Termasuk kesalahan adalah : Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya.
       - termasuk kesalahan adalah apa yang dilakukan sebagian besar istri ketika suaminya baru kembali dari bekerja. Belum lagi si suami duduk enak, ia sudah mengingatkannya tentang kebutuhan rumah, tagihan, jajan anak-anak dll
      - Termasuk kesalahan adalah memakai pakaian yang paling bagus dan berhias dengan hiasan yang paling bagus ketika keluar rumah. Adapun di hadapan suami, tidak ada kecantikan dan tidak ada perhiasan.

Sebagai penutup pembahasan, kami persembahkan 'Untukmu wahai ibu anak-anak'.
Dengarkanlah apa yang disabdakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya :  Istri-istri kalian dari penghuni surga adalah wanita yang penyayang (keibuan), yang banyak anak (subur), yang selalu kembali kepada suaminya. Jika suaminya marah ia mendatangi dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata : 'Aku tidak akan dapat memejamkan mata (tidur) hingga engkau ridla" [Silsilah Al-Ahadits Shahihah oleh Al-Albany No. 287]
     
 Dengan demikian, wanita muslimah yang bertakwa tidak akan mampu tidur dalam keadaan suaminya marah padanya. Maka kemarilah -semoga Allah menjagamu-, letakkanlah tanganmu pada tangan suamimu dan bersepakatlah untuk mewujudkan "Keluarga Bahagia Tanpa Problema" dan menjadi wanita nomor 1 bagi suamimu.

وعن أُمِّ سلمةَ رضي اللَّهُ عنها قالت : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَيُّما امرأَةٍ ماتَتْ وزوْجُهَا عنها راضٍ دخَلَتِ الجَنَّةَ » رواه الترمذي وقال حديث حسن .
Dari Ummu Salamah ra. Ia berkata : Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam Bersabda : “Setiap istri yang meninggal dunia dan suaminya meridhainya, ia pasti masuk surga.” (H.R Tirmidzi, hadist sahih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar